SURGA TERSEMBUNYI BAGI PERSELANCAR ( OMBAK BONO )YANG TERDAPAT DI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU – Pasti Anda semua akan merasa heran, begitu juga saya karena ada ombak besar yang terdapat di sungai, yaitu sungai kampar. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang ombak bono ini, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu kenapa di beri nama dengan ombak bono. Sebenarnya bono itu adalah ombak atau gelombang dalam bahasa kamparnya yang terjadi di muara sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau Indonesia. Namun lebih sering di sebut dengan ombak bono bagi para pengunjung maupun wisatawan.
Ternyata terjadinya ombak bono ini adalah karena terjadinya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus sungai masuk ke laut akibat pasang. Biasanya yang kita tahu ombak atau gelombang besar seperti itu hanya terjadi di laut dan danau yang luas akibat arus air dan angin. Gelombang yang sangat besar tersebut di manfaatkan oleh orang – orang yang hobi berselancar. Bahkan katanya saya dengar di media televisi, tidak hanya perselancar lokal, dalam negeri saja yang datang kesana, turis – turis asing juga tertarik untuk berselancar di sungai kampar tersebut. Pasti rasanya akan berbeda, ketika kita berselancar di laut dengan berselancar di sungai. Menyaksikan pertunjukan tersebut juga merupakan hiburan yang sangat menyenangkan.
LEGENDA OMBAK BONO
Ombak bono ini terjadi di dua lokasi yang berbeda Provinsi Riau, yaitu Muara ( kuala )Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan dan Muara ( kuala )Sungai Rokan Kabupaten Rokan Hilir. Masyarakat di sana menyebutkan bahwa Bono di Muara Kampar sebagai Bono Jantan karena gelombangnya lebih besar dan Bono di Sungai Rokan Hilir sebagai Bono Betina karena gelombangnya lebih kecil.
Menurut kepercayaan masyarakat di sana, bono di kuala kampar tersebut berjumlah tujuh ekor yang berbentuk seperti kuda yang lebih sering di sebut dengan induk bono. Pada musim pasang mati, nono ini akan datang ke sungai rokan untuk menemui bono betina lalu bersantai menuju selat malaka. Itulah karenanya jika pada saat bulan kecil dan pasang mati tidak di temukan bono di kedua lokasi tersebut. Jadi bono ini tidak selalu ada, ada waktu – waktu tertentu kemunculannya dan biasanya bono terbesar akan terjadi pada saat musim penghujan karena debit air sungai kampar juga tinggi yang terjadi pada bulan November ini dan Desember. Bisa di bayangkan ketinggian Bono di Sungai Kampar dapat mencapai ketinggian 6 – 10 meter pada waktu – waktu tertentu.
Banyak sekali cerita – cerita mistis maupun dongeng terkait dengan ombak bono ini. Ada yang menyebut ombak bono terjadi karena perwujudan dari tujuh hantu dengan tujuh ombak besar yang sering menghancurkan sampan maupun perahu yang melintasi kuala kampar hingga berkeping – keping. Pada jaman penjajahan belanda, kapal – kapal trasportasi belanda sangat sulit untuk memasuki Kuala Kampar lalu salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan agar menembak ombak besar tersebut dengan meriam. Entah kebetulan atau karena ada hal lain, sekarang ombak bono tersebut tinggal enam gelombang besar yang biasanya terdapat tujuh gelombang besar.
Dahulunya tujuh hantu ombak bono dengan formasi satu ombak besar di depan dengan diikuti enam ombak di belakangnya. Namun katanya karena satu ombak besar yang paling depan telah di tembak oleh Belanda yang tersisa enam ombak dengan posisi sejajar memasuki kuala kampar. Mengenai orang – orang belanda dan kapalnya tersebut tidak pernah di temukan hingga saat ini.
TRANSPORTASI MENUJU OMBAK BONO
Lokasi ombak bono ini tepatnya terletak di Desa Teluk Meranti. Jika Anda datang dari arah Kota Pekanbaru, Anda dapat menempuh jalan darat dan jalan air. Berikut rute yang harus di lewati :
- Kota Pekanbaru – Pangkalan Kerinci – Belok Kiri di Simpang Bunut – Masuk ke jalan Poros Bono – Desa Teluk Meranti.
- Pangkalan Kerinci – Jembatan Pangkalan Kerinci – ( speed boat )ke Desa Teluk Meranti atau Desa Pulau Muda.
Bagi Anda yang tertarik untuk berselancar atau hanya ingin menikmati keindahan fenomena alam yang sangat langka ini, dapat berkunjung kesana. Selain itu pemandangan alam di sana masih begitu asri, terdapat juga gedung serbaguna tempat pergelaran seni budaya Melayu Riau yang dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia yang lain. Dan yang terpenting lagi, jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan setiap momen yang Anda lakukan selama perjalanan Anda. Untuk yang ingin menginap di sana juga terdapat banyak pilihan penginapan di Pangkalan Kerinci mulai dari wisma hingga hotel. di Desa Teluk Meranti juga terdapat wisma. Selain itu Di sana telah tersedia Rumah Makan. So tunggu apalagi, silahkan berkunjung kesana dan menikmati pemandangan alam Ombak Bono di Sungai Kampar.
Sumber : Wikipedia